Minggu, 01 April 2012

Perana Pemuda dan Mahasiswa untuk Kemajuan Bangsa era dulu dan sekarang


PERANAN PEMUDA DAN MAHASISWA UNTUK KEMAJUAN BANGSA (ERA DULU DAN SEKARANG)

          Generasi muda adalah generasi harapan bangsa. Pernyataan tersebut sangat membanggakan bagi masyarakat apabila menjadi kenyataan. Akan tetapi, realita membuktikan bahwa generasi muda di indonesia sekarang cederung mengkhawatirkan perilakunya bagi kelanjutan masa depan bangsa yang lebih baik. Karena, dibuktikan dari ke banyaknya kasus yang terjadi pada generasi sekarang antara lain kasus norkoba, kejahatan, pergaulan bebas, banyaknya anak-anak jalanan dan lain-lainnya. Karena kontrol mahasiswa sangat diperlukan dalam menyikapi segala bentuk kebijakan pemerintah indonesia. Keberadaan pemuda tentunya masih sangat diperlukan dalam rangka melanjutkan dan mewujudkan cita-cita bangsa yang sudah sejak lama diperjuangkan oleh para pendahulu negeri ini.
          Dalam upaya mewujudkan cita-cita bangsa indonesia mengharapkan peranan pemuda dapat menjadi karakteristik yang baik bagi indonesia. Tentunya dalam mewujudkan cita-cita, banyak permasalahan, tantangan, hambatan, rintangan, dan bahkan ancaman yang harus dihadapi. Banyak masalah yang terjadi timbul dari masalah-maslah baru yang tejadi sekarang ataupun yang akan datang dari masa depan nantinya. Dalam menghadapi berbagai masalah yang ada kita harus berkerja sama, gotong royong, dan saling membantu sesama. Jangan hanya memikirkan diri sendiri, tapi harus juga memikirkan masyarakat sekitar.
          Untuk mencapai kondisi yang baik generasi muda indonesia harus mempunyai jati diri yang sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa. Hal ini ditujukan supaya generasi muda era reformasi tidak berpengaruh oleh arus informasi global yang belum tentu bermanfaat dan sesuai dengan nilai-nilai leluhur bangsa indonesia. Akan tetapi, pada perkembangan teknologi yang semakin maju generasi muda sekarang belum tentu dapat  memilih-milih yang mana baik atau buruk bagi perkembangan bangsa dan semakin jauh dari nilai-nilai norma yang ada . Mereka, hanya  melihat bahwa teknologi itu sudah berkembangan dan tidak memikirkan dampak bagi masa depan bangsa dan negari ini. Kalo teknologi yang ada tidak dipergunakan dengan baik, maka akan menimbulkan bencana bagi perkembangan bangsa indonesia.
          Peran mahasiswa terhadap bangsa dan negeri ini bukan hanya duduk di depan meja dan dengarkan dosen berbicara, akan tetapi mahasiswa juga mempunyai berbagai perannya dalam melaksanakan perubahan untuk bangsa ini. Tapi, kita tahu bahwa indonesia memiliki banyak orang-orang pintar tapi sedikit memiliki orang-orang pintar bermoral. Akibatnya banyak kerusakan terjadi dimana-mana.  Mereka tidak bisa berpikir mana yang baik untuk bangsa dan negeri ini. Mereka hanya memikirkan diri sendiri tidak pernah memikirkan masyarkat sekitar.  Pada perkembangan teknologi saat ini seharusnya sebagai tolak ukur perkembagan bangsa yang baik.

Rangkuman Bab 3 dan Bab 4


BAB 3
SISTEM EKONOMI INDONESIA
3.1  PENGERTIAN SISTEM
                Sebuah sistem pada dasarnya adalah suatu ”organisasi besar” yang menyalin berbagai subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Kehadiran subjek-subjek (atau objek-objek) semata belumlah cukup untuk membentuk sebuah sistem. Itu baru merupakan himpunan, objek, atau himpunan objek.  Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga atau wadah tempat subjek (objek) itu berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang menjalin hubungan subjek (objek) tadi, serta kaidah atau norma yang mengatur hubungan subjek (objek) tersebut agar serasi.
                Kaidah atau norma dimaksud bisa berupa aturan dan peraturan, baik yang tertulis maupun tidak tertulis, untuk suatu sistem yang menjalin hubungan antarorang.  Sebuah sistem, sesederhana apapun, senantiasa mengandung kadar kompleksitas tertentu. Sebuah sistem adalah jalinan semua itu, mencakup subjek (objek) dan perangkat kelembagaan yang membentuknya.
                Setiap sistem jika diurai lebih rinci pada dasarnya selalu mempunyai atau dapat dipilah menjadi beberapa subsistem, yakni sistem-sistem lebih kecil yang merupakan bagian dari dirinya. Sebaliknya, setiap sistem pada hakekatnya senantiasa merupakan bagian dari sebuah suprasistem, yakni sebuah sistem lebih besar kemana ia (bersama dengan beberapa sistem lain) menginduk.
                Bagaimana perekonomian sebuah negeri berjalan atau  dijalankan, turut dipengaruhi oleh bagaimana politik kekuasaan di negara itu diterapkan, ikut ditentukan oleh bagaimana budaya masyarakat yang membentuk bansa tersebut.
3.2 SISTEM EKONOMI DAN SISTEM POLITIK
                Sistem ekonomi adalah sustu sistem yang mengantur serta menjalin hubungan ekonomi antarmanusia dengan seperangkat kelembagaan, dalam suatu tatanan kehidupan. Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga-lembaga ekonomi (formal maupun nonformal), cara kerja, mekanisme hubungan, hukum dan peraturan-peraturan perekonomian serta kaidah dan norma-norma lain (tertulis maupun tidak tertulis) yang dipilih atau diterima atau ditetapkan oleh masyarakat di tempat tatanan kehidupan yang bersangkutan berlangsung.
                Jadi, dalam perangkat kelembagaan ini termasuk juga kebiasaan, perilaku dan etika masyarakat, sebagaimana mereka terapkan dalam berbagai aktivitas yang berkenaan dengan pemanfaatan sumberdaya bagi pemenuhan kebutuhan. Suatu sistem ekonomi tidaklah berdiri sendiri. Ia berkaitan dengan falsafah, pandangan dan pola hidup masyarakat tempatnya terpijak. Sebuah sistem ekonomi sesungguhnya merupakan salah satu unsur saja dalam sustu suprasistem kehidupan masyarakat.
                Sistem ekonomi suatu negara yang berlaku atau diterapkan dinegara lain, berdasarkan beberapa sudut tinjauan seperti:
·         Sistem pemilikan sumber daya atau faktor-faktor produksi
·         Keleluasaan masyarakat untuk saling berkompetisi satu sama lain dan untuk menerima imbalan atas prestasi kerjanya
·         Kadar peranan pemerintah dalam mengantur, mengarahkan, dan merencanakan kehidupan bisnis dan perekonomian pada umumnya.
3.3 KAPITALISME DAN SOSIALISME
                Secara garis besar, di dunia ini pernah dikenal du macam sistem ekonomi yang ekstrem, sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis. Sistem ekonomi kapitalis mengakui pemilikan individual atas sumber daya ekonomi atau faktor-faktor produksi. Sistem ekonomi sosialis adalah sebaliknya. Sumber daya ekonomi atau faktor produksi diklaim sebagai milik negara. Prinsip “keadilan” yang dianut oleh sistem ekonomi sosialis ialah “setiap orang menerima imbalan yang sama”
                Dalam terminologi teori mikroekonomi, sistem ekonomikapitalis merupakan suatu sistem ekonomi yang menyandarkan diri sepenuhnya pada mekanisme pasar, prinsip laissez faire (persaingan bebas), menyakini kemampuan “the invisible band” dalam menuju efisien ekonomi. Mekanisme pasarlah (kekuatan permintaan dan penawaran) yang menurt kalangan kapitalis akan menentukan secara efisien ketiga pokok persoalan ekonomi. Satu hal ini penting untuk dicatat berkenaan dengan sistem ekonomi sosialis adalah bahwa sistem ini bukanlah sistem ekonomi yang tidak memandang penting peranan kapital. Sistem ekonomi campuran pada ummnya diterapkan oleh negara-negara berkembang atau negara-negara dunia ketiga.
3.4 PERSAINGAN TERKENDALI
                Indonesia mengakui pemilikan individual atas faktor-faktor produksi, kecuali untuk sumber daya-sumber daya yang menguasai hajat hidup orang banyak, dikuasai oleh negara. Hal ini, sebagaimana diketahui bersama, diatur dengan tegas oleh Pasal 33Uud 1945. Jadi, secara konstitusional, sistem ekonomi indonesia bukan kapitalisme dan bukan pula sosialisme.
                Namun, untuk menghindari persaingan tak sehat dalam pasar barang tertentu yang sudah jenuh, pemerintah mengendalikannya dengan membuka prioritas-prioritas bidang usaha, termasuk juga prioritas lokasi usaha. Pengendalian dimaksud misalanya dengan mengumumkan Daftar Negatif Investasi (DNI).
                Iklim persaingan berekonomi dan kompetisi berbinis di indonesia bukanlah persaingan yang bebas-lepas, melainkan persaingan yang terencana-terkendali. Dalam beberapa hal, pemerintah turut bermain dalam perekonomian. Peran sebagai stabilisator dan dinamisator ini dimainkan baik oleh lembaga-lembaga departemental (instansi teknis) pemerintah maupun melalui badan-badan usaha milik negara.
3.5 KADAR KAPITALISME DAN SOSIALISME
                Unsur-unsur kapitalisme dan sosialisme jelas terkandung dalam pengorganisasian ekonomi indonesia. Pertama adalah dengan pendekatan faktual struktural, yakni menelaah peranan pemerintah atau negara dalam struktur perekonomian. Kedua adalah pendekatan sejarah, yakni dengan menelusuri bagaimana perekonomian bangsa diorganisasikan dari wkru ke waktu.
                                Untuk mengukur kadar keterlibatan pemerintah dalam perekonomian dengan pendekatan faktual struktural, dapat digunakan kesamaan Agregat Keynesian yang berumuskan Y=C+I+G+(X-M).

BAB 4
PENDAPATAN NASIONAL, PERTUMBUHAN, DAN STRUKTUR EKONOMI
4.1 KONSEP-KONSEP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA.
                Istilah “pendapatan nasional” dapat berarti sempit dan berarti luas. Dalam arti sempit, “pendapatan nasional” adalah terjemahan langsung dari national income. Sedangkan dalam arti luas, “pendapatan nasional” dapat merujuk ke Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP), atau ke Produk National Bruto (PNB) atau Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP), Produk National Neto (PNN) atau Net National Product (NNP), atau merujuk ke Pendapatan Natsional (PN) alias National Income ((NI).
4.1.1 Metode Penghitungan Pendapatan Nasional
PDB dapat dihitung atau diukur dengan tiga macam pendekatan yaitu pendekatan produksi, pendekatan pendapatan, dan pendekatan pengeluaran.
Menurut pendekatan produksi adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam rangka waktu setahun. Sedangkan menurut pendekatan pendapatan adalah jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang turut serta dalam proses produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu setahu.
Adapun menurut pendekatan pengeluaran, adalah jumlah seluruh komponen permintaan akhir, meliputi pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak mencari keuntungan, pembentukan modal tetap domestik bruto dan perubahan stok, pengeluaran konsumsi pemerintah, serta ekspor neto (yaitu ekspor dikurangi impor), dalam jangka wakru setahun.
Produk Nasional Bruto (PNB) adalah produk domestik bruto ditambah pendapatan neto atas faktor luar negeri. Yang dimaksud dengan pendapatan neto atas faktor luar negeri ialah pendapatan atas faktor produksi warga negara indonesia yang dihasilkan di (diterima dari) luar negeri dikurangi pendapatan atas faktor produksi warga negara asing yang dihasilkan di (diperoleh dari) indonesia. Pajak tak langsung neto ialah jumlah seluruh pajak tak langsung yang dipungut pemerintah dikurangi jumlah seluruh subsidi yang diberikan pemerintah.
4.1.2 Metode Penghitungan Pertumbuhan Rill
                PDB,PNB,PNN, dan PN secara umum disebut agregat ekonomi maksudkan angka besaran total yang menunjukan prestasi ekonomi suatu negara atau negari. Dalam hal ini ada tiga metode untuk mengubah angka menurut harga berlaku menjadi angka menurut harga konstan yaitu metode revaluasi , metode ekstrapolasi dan metode deflasi.
                Metode revaluasi dilakukan dengan cara menilai produksi masing-masing tahun dengan menggunakan harga tahun tertentu yang dijadikan tahun dasar. Metode ekstrapolasi dilakukan dengan cara memperbarui (updating) nilai tahun dasar sesuai dengan indeks produksi atau tingkat pertumbuhan rill dari tahun sebelumnya. Sedangkan metode deflasi dilakukan dengan cara membagi nilai masing-masing tahun dengan harag relatif yang sesuai indeks harga.
4.1.3 Metode Penghitungan Nilai tambah
                Nilai tambah (added value) adalah selisih antara nilai akhir (harga jual) suatu produk dengan nilai bahan bakunya. Nilai tambah yang dihitung menurut harga tahun yang berjalan disebut nilai tambah menurut harga berlaku. Untuk menghitung nilai tambah menurut harga konstan terdapat empat macam cara yaitu metode deflasi, metode ekstrapolasi langsung, metode deflasi langsung dan metode deflasi komponen pendapatan. Tiga yang pertama diterapkan dalam perhitungan PDB menurut produksi, sedangkan yang terakhir digunakan dalam perhitungan PDB menurut pendekatan pandapatan.
4.2 PENDAPATAN NASIONAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
                Pendapatan Nasional (Pndalam arti sempit: national income, NI) indonesia pada tahun1993, menurut taksiran Biro Pusat Statistik, sebesar Rp 16,8 triliun. Sedangkan Produk Domestik Bruto (PDB) dan Produk Nasional Bruto (PNB), untuk tahun yang sama, masing-masing Rp 139,6 triliun dan Rp 133,4 triliun.
Kendati pada awal tahun derap pembangunan sempat terganjal oleh dampak resensi dunia, namun kesigapan pemerintah meluncurkan berbagai kebijaksanaan deregulatif berhasil memulihkan situasi pendapatan pemulihan situasi kala itu, tak boleh dilupakan, didukung pula oleh kemantapan . sejak tahun 1984 indonesia mulai berswasembada pangan. Kebutuhan beras, yang merupakan bahan pangan utama, berhasil dipenuhi sendiri.
4.3 PENDAPATAN PERKAPITA DAN KEMISKINAN
                Terhadap India, perekonomian indonesia masih jauh lebih baik. Bukan saja karena pendapatan per kapita yang lebih tinggi, namun juga karena pertumbuhan lebih cepat. Akan tetapi terhadap Cina, keadaan sebaliknya bisa terjadi. Meskipun, sekarang produk nasional bruto per kapita Cina lebih rendah, pertumbuhan mereka akhir-akhir ini                     
                Di samping itu, perbedaan tersebut mencerminkan pula bahwa tingkat pertumbuhan penduduk kita masih cukup tinggi. Tambahan pendapatan nasional tidak sepenuhnya teralokasi kembali kepada “penduduk lama”, sehingga menambah pendapatan dan meningkatkan kemakmuran mereka, melainkan sebagian teralokasi kepada “penduduk baru”.
                Tolok ukur-tolok ukur lain dimaksud misalnya angka harapan hidup (life expectancy), rasio dokter penduduk (doctor population ratio), indeks mutu kehidupan secara fisik (physical quality life of index) dan masih banyak lagi.
                Dalam konteks pembangunan ekonomi, kaum wiraswastawan (enterpreneurs) merupakan kebanggaan nasional. Guna mengurangi kemiskinan maka, selain tindakan nyata melalui program-program pembangunan untuk itu, perlu diciptakan prakondisi yang mendukungnya.
4.4 STUKTUR EKONOMI INDONESIA
                Struktur ekonomi sebuah negara dapat dilihatkan dari berbagai sudut tinjauan yaitu:
1.       Tinjauan makro sektoral
2.       Tinjauan keruangan
3.       Tinjauan penyelenggaran kenegaraan.
4.       Tinjauan birokrasi pengambilan keputusan.
Tinjauan makro sektoral sebuah perekonomian dapat berstruktur misalnya agraris (agricultural), industrial (industrial), atau niaga (commercial), tergantung pada sektor produksi apa/mana yang menjadi tulang punggung perekonomian yang bersangkuatan. Berdasarkan tinjauan keruangan (spasial), suatu perekonomian dapat dinyatakan berstruktur kedesaan/tradisional dan berstuktur kekotaan/moderen. Tinjauan penyelengaran kenegaran menjadi perekonomian yang berstruktur etatis, egaliter, atau borjuis. Bisa pula struktur ekonomi dilihat berdasarkan tinjauan birokrasi pengambilan keputusan.
4.4.1  Tinjauan Makro Sektoral
jadi, ditinjau secara makro sektoral struktur ekonomi indonesia sesungguhnya masih dualistis. Sumber mata pencarian utama sebagian besar penduduk masuh sektor pertanian. Semua itu berarti bahwa secara makro sektoral ekonomi indonesia baru bergeser dari struktur yang agraris ke sruktur yang industrial.
4.4.2  Tinjauan lain    
                Berdasarkan tinjauan birokrasi pengambilan keputusannnya, beralasan untuk mengatakan bahwa struktur perekonomian indonesia selama era pembangunan jangka panjang tahap pertama sentralistis.
4.5 KONSEP-KONSEP PENDAPATAN DITINJAU KEMBALI
                Apabila pendapatan nasional yang dumaksud dihitung dengan konsep Gross Domestic Product (GDP) dan biaya lingkungan dilambangkan dengan EC (Environmental Cost), maka secara sederhana GDP. Perbedaan hakiki antara konsep Nilai PPP dengan konsep pendapatan per kapita terletak pada metode penyeragaman satuan mata uangnya.